Hari
01 : MAKASSAR-JAKARTA-HONGKONG
Pada
hari senin 05 Desember 2011 yang telah
ditentukan, seluruh peserta yang berjumlah 45 orang berkumpul di Bandara
Hasanuddin Makassar untuk selanjutnya bersama-sama berangkat ke Jakarta. Tiba
di bandara sekitar pukul 05.15 Wita. Kelihatan sudah beberapa orang yang
datang. Setelah check in jam 05.30 bersama-sama rombongan kami menuju waiting
room di lantai dua. Waktu menunjukkan
pukul 06.30 ketika pesawat Garuda Nomor
penerbangan GA 611 take off menuju Bandara Soekarno-Hatta Jakarta.
Sesampainya
di Jakarta sekitar pukul 08.45 melaksanakan proses bagasi dan imigrasi. Pukul
09.46 take off dengan pesawat Garuda GA 860 menuju Hongkong. Perjalanan ke Hong Kong akan ditempuh dalam waktu 4,5 jam. Salah
satu hal yang menenangkan adalah selain awak kapal adalah orang Indonesia,
mayoritas penumpangnya pun juga orang Indonesia. Sepertinya orang Indonesia
pergi ke Hong Kong nggak berbeda dengan ia pergi ke Singapura atau mungkin ke
Bali. Beberapa TKW pula ikut di pesawat ini. Mereka berangkat berkelompok.
Logat Jawa mereka terdengar kental. Pesawat GA 860 sempat
berguncang beberapa kali di awan. Beberapa kali pula pilot mengingatkan
penumpang untuk tetap mengenakan sabuk pengaman, dalam bahasa Indonesia dan
Inggris. Sepertinya guncangan seperti ini sudah sering terjadi, sehingga sudah
disiapkan pula rekaman dengan pesan serupa dalam bahasa Mandarin. Pesawat
Boeing seri A330-200 ini juga dilengkapi dengan televisi mini di setiap seat. Penumpang bisa memilih film,
musik, dan bermain game di televisi mini yang menempel di belakang seat orang yang duduk di depan. Ada remote
berkabel untuk memilih menu dan berinteraksi dengan game. Layarnya
pun menggunakan layar sentuh. Dari kecepatan peralihan gambar, tidak ada
adanya peta yang menampilkan posisi pesawat saat ini, hingga kurang banyaknya
koleksi film, musik, dan game membuat kita sering tidak tertarik untuk
memainkannya. Namun, setidaknya tetap punya media hiburan.
Selama perjalanan saya memutar film
Get Married 3 dan diselingi dengan mendengarkan music. Di pesawat ini ju para
penumpang sempat menikmati makan siang yang alhamdulillah dapat mengenyangkan,
seperti Nasi, sapi, ayam, sayur bayam dan capcay, plus roti.
Pesawat mendarat di Bandara
International Hong Kong pukul 15.50. Tepat waktu. Waktu di Hong Kong sama
dengan waktu di makasar dan satu jam lebih cepat dari waktu Jakarta. Hong Kong dilayani oleh Bandara Internasional Hong Kong di Chek Lap Kok namun lebih sering dikatakan terletak di Lantau. Bandara tersebut
menggantikan Bandara Internasional Kai Tak di tahun 1998 dan menjadi pusat untuk Cathay Pacific Airways, Dragonair, Air Hong Kong, dan Hong Kong
Express. Maskapai
Cathay Pacific dan bandara ini pernah mendapatkan penghargaan sebagai yang
terbaik di dunia oleh Skytrax. Pada 2004, bandara ini melayani 36 juta penumpang. Bandar Udara Internasional Hong Kong (b. Inggris: Hong Kong International Airport atau HKIA) adalah bandara internasional
yang melayani daerah Hong Kong, Republik Rakyat Cina dengan kode IATA HKG
dan kode ICAO VHHH.
Nama lain dari bandara ini adalah Bandara
Chek Lap Kok. Bandara ini terletak di pulau Chek Lap Kok dan sejak
dibuka pada tahun 1998, menjadi salah
satu pusat transit yang penting di dunia karena posisinya yang strategis.
Bandara berkapasitas sebesar 45 juta penumpang dengan 3 juta
ton kargo dan setelah landas pacu kedua dibuka
pada Mei 1999, kapasitas meningkat menjadi 87 juta penumpang dan 9
juta ton kargo. Bandara yang menjadi pusat operasi Cathay Pacific, Dragonair, Air Hong Kong, CR Airways, dan Hong Kong
Express ini
mendapatkan penghargaan sebagai bandara terbaik dari majalah Skytrax selama lima
tahun berturut-turut (2001-2005). Saat ini terdapat 2 buah landas pacu dengan panjang
3.800 meter dan selebar 60
meter. Nama landasan tersebut adalah 07L/25R dan 07R/25L yang berarti bisa juga
dibedakan sebagai landasan utara dan selatan. Bandara ini dibangun untuk
menggantikan Bandara Internasional Kai Tak di atas pulau buatan yang direklamasi dari pulau Chek Lap Kok dan Lam Chau. Luas lahan bandara ini adalah 12,48 km² yang 25%
dari luas tersebut adalah kedua pulau yang direklamasi tadi.
Bandara ini dibuka pada 6 Juli 1998 dengan desain dari arsitek Foster and Partners serta memakan waktu 6 tahun dengan biaya 20 milyar dolar AS. Selama tiga
sampai lima bulan pertama beroperasi, berbagai masalah melanda bandara ini
bahkan kargo sempat dipindahkan kembali ke Kai Tak.
Di lobi
kedatangan, penumpang harus melalui pemeriksaan imigrasi, mengambil bagasi, dan
melalui pemeriksaan bea cukai. Walaupun Bandara Internasional Hong Kong hanya
memiliki satu buah terminal, tetapi keluar melalui pintu yang salah akan
menyebabkan kesalahan yang fatal terutama bila penumpang akan bertemu dengan
seseorang yang bukan penumpang. Pemungutan bagasi pada karousel 1-7
mengharuskan penumpang untuk keluar dari pintu keluar A. Sedangkan pemungutan
bagasi pada karousel 8-14 mengharuskan penumpang untuk keluar dari pintu keluar
B. Hanya Cathay Pacific yang mempunyai karousel pemungutan bagasi dan pintu
keluar yang tetap (yaitu 7-8). Setibanya kami di Hongkong, bus penjemput langsung
mengantar kami ke pulau Kowloon, perjalanan dari Hongkong ke Kowloon melewati
terowongan bawah laut. Perjalanan dengan bus sungguh
menarik karena melewati jembatan besar yang menghubungkan Lantau Island, tempat
bandara dengan daratan Kowloon. Perjalanan puluhan meter di atas laut naik dan
turun melewati jalan sambil melihat bangunan-bangunan tinggi yang berada di
perbukitan. Serasa jalan-jalan raya pun memiliki banyak tingkat. Setelah
perjalanan sekitar 20 menit, bus pun akhirnya sampai ke pusat kota. Jalan raya
Nathan Road membelah Kowloon dari utara ke selatan, dengan toko-toko komersial
penuh berdempet di kiri kanannya. Bus melewati area Mong Kok hingga sampai di
Yau Ma Tei. Saya sempat memperhatikan ritme penduduk kota Hong Kong. Kalau
diperhatikan toko-toko yang berada di kiri kanan jalan, tak berbeda jauh dengan
daerah kota. Dus-dus berantakan di dalam toko, dan tempat-tempat penjualan
material sama tak rapihnya seperti di Jakarta. Bedanya, begitu sudah menyentuh area publik, seperti
trotoar dan jalan semuanya tetap dijaga kebersihannya. ntar disambung lagi yaaachhhh................
No comments:
Post a Comment