Search This Blog

Sunday, December 2, 2012

Benchmark di Hongkong, Macau, Guangzhou dan Shenzhen


Zona Waktu Hongkong memakai sistem zona waktu GMT +8, Kode Panggilan Internasional Dial +852 untuk melakukan panggilan ke Hongkong dari luar negeri. Hongkong tidak memiliki kode daerah sebagaimana di Indonesia. Di bus saya sempat membeli kartu GSM yang ditawarkan oleh guide Miss Lucy seharga 100 HKD.Agenda pertama di Hongkong hari itu adalah makan malam di salah satu restoran korea di pusat kota Hongkong. Menunya lumayan nyambung di lidah meskipun agak berminyak. Mungkin ini yang paling menyebalkan bagi saya selama di Hong Kong. Aduuh, makanannya semua serba mengkilat klimis alias berminyak. Nasi Goreng aja sampe berkilau coba bayangkan. Bebek asap juga minyaknya kemana mana, bahkan dimsum yang kukusan pun tampak bak permata (kinclong boooo). Aduuuh … Setelah dipikir pikir sih … mungkin minyak memang kebutuhan badan orang yang tinggal di Hong Kong. Karena disini kan udaranya sejuk dan berangin, jadi badan perlu dihangatkan, caranya??? dengan minyak dimakanan. Toh, buktinya saya nggak melihat orang gemuk disini, meski mereka makannya minyak. Orang orang tua juga sehat sehat … So, be nikmati aja kalau kesini.

 Agenda berikutnya adalah mengunjungi Ladies Market, sejenis pasar. Begitulah nama tempat ini. Orang Hongkong sendiri banyak yang menyebutnya dengan nama"loi yan kai'yang apabila di bahasa Indonesiakan atinya "jalan perempuan". Saya  tidak mengerti mengapa disebut seperti itu, padahal nama jalannya sendiri adalah Sai Yeung Choi Streeet. Sebenarnya pasar ini lebih tepat disebut dengan "Night Market"karena jalan ini kalau siang sampai malam hingga pagi lagi, berdiri stand-stand yang menjual berbagai pernak-pernik berbau Hongkong. Mulai dari souvenir sampai baju bahkan peralatan rumah tangga. Sedangkan pagi sampai siang jalanan ini sepi,paling-paling hanya beberapa kendaraan dan pejalan kaki yang lewat. Meski bukan tempat istimewa,tapi anehnya setiap hari selalu padat para pengunjung. Walaupun kesannya hanya seperti tempat para pedagang kaki lima, tetapi bukan hanya orang Hongkong sendiri yang banyak berada ditempat ini.Justru kebanyakan para turis asing dari berbagai negara yang menyusuri sepanjang jalan ini. Bahkan beberapa artis Indonesia yang berlibur ke Hongkong pun tak lupa menyempatkan diri mengunjungi tempat ini.  Berbekal  tips nawar dari hasil browsing internet, Saya mencoba menawar beberapa souvenir diantaranya gantungan kunci khas Hongkong. Dari harga HKD 100 menjadi HKD 40 untuk enam buah. Banyak pasar di jalanan di Hong Kong Kowloon, kebetulan yang sempat kami kunjungi adalah  Ladies Market di Mong Kok (kalau gak salah masih di balik Nathan Road deh, Nathan road ini panjang sekali). Tipe pasarnya sama, yaitu menggunakan seluruh badan jalan (sejak pukul 6 sore kendaraan sudah nggak boleh masuk lagi, yang tersisa hanya jubelan manusia aja dengan lapak lapak pedagang yang dinaungi lampu warna warni. Mayoritas yang datang kemarin adalah remaja menanjak dewasa dan para turis, kalau ada orang Hong Kong tua, mungkin ini pedagang hehehehee). Mereka disini berjualan mulai dari pakaian, makanan, mainan, sampai souvenir bertuliskan Hong Kong. Yang membedakan Temple street dan Ladies market mungkin hanya kalau di Mong Kok (ladies market) ada pusat elektronik yang murah meriah kalau bisa nawar.  Oya, tips kalau kesini, mesti pandai pandai menawar. Kadang dibeberapa kios harga bisa ditawar sampai separoh harga bahkan lebih. Usai menawar dan harga deal, jangan bayar dulu, melainkan periksa barang yang anda beli, baru kalau sudah cocok, dibayar. Dan tips juga. Kalau anda berniat untuk datang ke Guang Zhou juga setelah dari Hong Kong sini, sebaiknya urungkan niat anda untuk berbelanja terlalu banyak. Karena mayoritas barang barang yang ada di pasar jalanan ini adalah barang yang kalau kita beli di Guang Zhou pasti lebih murah. Tapi kalau anda butuh souvenir bertuliskan Hong Kong, ya beli disini hehehee,… karena kalau belinya di tempat wisata harganya bisa mahal banget. Kalau disini meski mahal tapi bisa ditawar dan kita bisa dapat setengah dari harga yang dijual di tempat wisata. Setelah puas berbelanja dari jam 19.00 sampai 20.30 dengan bus rombongan kemudian bergerak menuju Charter House Hotel untuk beristrahat. Hotel Charter house adalah berjalan 3-10 menit ke mal perbelanjaan Times, Square, Hong Kong Convention & Exhibition Centre, Wan Chai, dan Causeway Bay perbelanjaan, MTR, Golden Bauhinia Square, Race Course Happy Valley dan banyak lagi lainnya. Semua 294 kamar di hotel bintang-3 ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan para tamu. Para tamu akan menemukan papan setrika, akses internet, pengering rambut menanti di setiap kamar. Untuk kenyamanan dan kemudahan para tamu, Anda juga akan menikmati fasilitas rapat , bar/pub, coffee shop di tempat. Para tamu yang ingin berolahraga atau bersantai akan senang mendapati gym/fasilitas kebugaran di hotel ini. Properti yang mempesona ini telah lama menjadi favorit di Hong Kong baik untuk pelancong bisnis maupun rekreasi.
HARI 02 : HONGKONG – MACAU
Setelah beristrahat semalaman, pukul 07.15 waktu setempat kami turun ke lobbi dengan membawa tas. Hari ini setelah sarapan langsung check out dan melanjutkan tour keliling Hongkong. Tentang menu sarapannya, hotel ini menyiapkan American breakfast pagi itu. Tentu saja, untuk amannya teman-teman pada umumnya memilih roti,salad dan buah-buahan.
Agenda pertama hari itu adalah mengunjungi Avenue of Stars mengambil contoh dari Hollywood Walk of Fame, terletak di sepanjang jalan Victoria Harbour di Tsim Sha Tsui, Hong Kong. Ini adalah penghargaan yang diberikan pada para pesohor dari dunia Industri Perfilman Hong Kong. Di tahun 1982, kelompok New World Group membangun tempat pejalan kaki sepanjang tepi laut di sekitaran New World Centre di Tsim Sha Tsui East, Kowloon, Hong Kong. Di tahun 2003, mereka mengumumkan bahwa akan membelanjakan sekitar HK$40 juta untuk membangun "Avenue of Stars", sebuah proyek yang didukung oleh Hong Kong Tourism Board, Tourism Commission, Leisure and Cultural Services Department dari pemerintahan Hong Kong dan Hong Kong Film Awards Association. Tempat tersebut dibuka untuk umum pada 28 April 2004 dengan upacara pembukaan yang diadakan satu hari sebelumnya, 27 April. Upacara tersebut dihadiri oleh tokoh-tokoh pemerintahan dan kalangan industri termasuk Henry Tang (Financial Secretary), Stephen Ip (Secretary for Economic Development and Labour), Patrick Ho (Secretary of Home Affairs), Selina Chow (Chair of Hong Kong Tourism Board), Manfred Wong (Director/Actor), dan Cheng Yu Tung (Pimpinan dari New World Group); yang mendanai tempat ini dari anggaran mereka sendiri, akhiryna dikembalikan kepada pemerintahaan Hong Kong SAR sebagai milik umum. Pada saat pembukaan, area tersebut sudah dilengkapi dengan sekitar 73 cap tangan/kaki dari para kesohor yang sudah diseleksi oleh Hong Kong Film Awards Association dan para pembaca dari City Entertainment. Avenue of Stars sendiri dibangun untuk menghargai tokoh tokoh perfilman Mandarin. Jadi, disini kita bisa melihat cap tangan seluruh artis Hong Kong, misalnya Jacky Chen, Andy Lau, Jet Lee, Michelle Yeoh, Sammo Hung, dan buanyak lagi … Beberapa diantaranya juga dibuatkan patung, seperti bintang kungfu legendaris, Bruce Lee. Selain itu, terdapat juga toko toko milik para artis yang menjual souvenir souvenir bergambar dan bertanda tangan artis tersebut. Avenue of Stars ini juga merupakan tempat yang ideal untuk orang orang narsis seperti kami berfoto foto hihihiiii … Biasanya juga tempat ini dijadikan tempat foto prewedding. Soalnya disini pemandangannya bagus sih, dari sini bisa keliatan gedung gedung yang menjulang tinggi di Hong Kong Island … oya katanya jika malam tiba, jam 7 malam, di sini juga ada pertunjukkan lampu bernama Symphony of Light. Pertunjukkan laser yang di tembakkan ke gedung gedung tinggi. Sayang saya tidak sempat melihat …
Dengan bus kami melanjutan perjalanan ke toko emasnya Hongkong,disini tempat pembuatan sekaligus penjualan emas,dan kabarnya pemiliknya adalah artis Hongkong  Jacky Chan namanya JCL Jewellery. Disini penjaga tokonya banyak yang bisa berbahasa Indonesia, ternyata mereka ada yang berasal dari Aceh, juga dari Kalimantan, mungkin pengunjungnya pasti banyak dari Indonesia, karena menurut guide kami toko ini hanya diperuntukkan bagi turis saja. Berbagai batu permata dijual disini, diamond, pearl, ruby, blue sapphire dan berbagai perhiasan lainnya. Setelah selesai melihat dan membeli beberapa perhiasan, kami menuju Herbal shop. Di beberapa tempat belanja, termasuk herbal shop ini, mereka gesit sekali menawarkan produk yang mereka jual, bahkan kesannya sedikit memaksa, bahkan kalau kita membayar dengan kartu kredit, mereka cepat sekali manariknya dari tangan kita, seolah mereka takut kita berubah pikiran.
Dari sini kami melanjutkan perjalanan menuju Victoria Peak (the Peak), sebuah gunung dengan ketinggian 552 m, tertinggi di pulau Hongkong. Kami akan menuju puncak dengan menggunakan jalur bus. Setelah beberapa menit bus mulai berjalan dan kami berada dikemiringan 50 derajat, serasa memanjat tebing dan orang yang berada dibelakang kami seperti berada dibawah. Dan memang betul, view dari gedung pencakar langit nampak indah dilihat dari dalam bus ini. Sekitar 10 menit kami sudah sampai dipuncak, hari sudah mulai sore ketika kami turun dari bus, udara cukup dingin, dari puncak ini kami dapat melihat pemandangan dari lampu-lampu gedung pencakar langit yang berpendar sangat indah, pantas saja kalau Hongkong mendapat julukan Mutiara dari Timur. Victoria Peak atau dikenal juga sebagai The Peak (bahasa Indonesia: Puncak Victoria) adalah sebuah gunung di Hong Kong bagian barat daya dengan ketinggian 552 meter, tertinggi di Pulau Hong Kong. The Peak adalah salah satu objek wisata yang paling populer di Hong Kong dengan 6 juta orang mengunjunginya tiap tahun. Hal yang menarik turis ke The Peak adalah pemandangannya yang indah mencakup Pulau Hong Kong dan Semenanjung Kowloon. Lokasi ini juga merupakan tempat tinggal elit.
Bukti pemerintah setempat sangat memperhatikan benar kepariwisataanya adalah adanya The Peak. Sebetulnya The Peak ini hanyalah pegunungan yang dari atas sana kita bisa melihat Hong Kong secara keseluruhan. Kalau di Jakarta, namanya Puncak Pas. Tapi, disini nuansa wisatanya digali betul hingga perjalanan menuju ke The Peak terasa sangat menyenangkan dan memberikan sensasi pengalaman tersendiri. Tips buat yang mau ke The Peak, sebaiknya yang gak tahan dingin bawa jaket dan syal yach … Soalnya, udara Hong Kong yang sejuk + berangin, dijamin akan membuat tulang anda gemeretak. Tapi, kalau tahan dingin sih gak usah. Setelah puas berbelanja, kami harus turun dari puncak ini kami menggunakan bus tour kami. Ternyata Victoria Peak selain tempat wisata juga tempat tinggal kaum elit, tempat tinggal para borjuis, konglomerat, orang kaya dan para artis papan atas Hongkong. Termasuk si Stanley Ho (orang terkaya di Macau) dan Stephen Chow. Konon katanya pada jaman koloni Inggris, hanya para pejabat Inggris saja yang boleh tinggal di Victoria Peak, tapi sekarang sudah terbuka bagi orang yang berkantong tebal. Victoria Peak bisa dicapai lewat jalan biasa dan Peak Tram, sebuah kereta funikular. Apabila menggunakan tram, penumpang bisa melihat pemandangan Pulau Hong Kong di satu sisi sedangkan jika menggunakan jalan, bisa melihat seluruh bagian dari Hong Kong. Peak Tower adalah sebuah menara di Victoria Peak yang juga menjadi pemberhentian paling atas dari Peak Tram. Perancangnya menginginkan desain yang secara jelas menarik perhatian namun tidak mengganggu pemandangan sekitar. Arsitek Terry Farrell merancang menara ini dengan bentuk wajan (setengah lingkaran dengan sisi lurus di bagian atas) dan memiliki 7 lantai dengan total luas 10,400 m².
Destinasi selanjutnya adalah Macau. Untuk ke sana, kami harus naik ferry dari Park Island ke  Central (Hong Kong Island) kemudian lanjut dengan ferry ke Macau. Terkesan ribet ya? Tapi jangan salah, naik ferry di Hong Kong terasa seperti naik busway tanpa macet. Dan benar saja beberapa saat berjalan kaki, terlihat banyak orang bergegas dengan pakaian rapi keluar dari kompleks apartemen menuju terminal ferry. Namun di antara kerumunan orang-orang tersebut, tampak beberapa orang (yang lagi-lagi para orang tua) berjalan santai sambil menuntun anjing mereka. Di sisi lainnya beberapa orang sedang melakukan gerakan senam ala Taichi di bawah pepohonan yang teduh. Mengesankan. Orang-orang ini menjalani hidup yang berkualitas dengan cara mereka. Setelah berjalan kira-kira 15 menit, akhirnya kami sampai di terminal ferry. Terminal ini melayani penghuni dan pengunjung Park Island menuju Central (Hong Kong Island) dan Tsuen Wan (wilayah New Territory). Terlihat kerumunan orang ke Central lebih padat. Ferry ke Central dijadwalkan berangkat setiap 15 menit dengan harga tiket 22 HKD. Meskipun jumlah penumpang terlihat banyak tapi kapasitas tempat duduk masih cukup untuk mengangkut semuanya disamping karena frekuensinya yang cukup banyak dan jadwalnya yang tepat waktu. Kami berangkat jam 08.00 HK tepat sesuai jadwal. Di dalam kabin semua orang terlihat sibuk dengan kegiatan masing-masing dari baca koran sampai autis dengan gadget masing-masing. Kebanyakan Iphone atau Ipad. Mirip suasana di Singapore. Perjalanan dari Parks Island ke Central hanya butuh waktu 1/2 jam. Cukup untuk browsing beberapa tempat di Macau yang akan didatangi.
Counter penjualan tiket ferry ke Macau terletak di lantai 3, 1 lantai di atas gerai KFC. Terdapat beberapa operator ferry yang melayani rute Central - Macau. Salah satunya adalah TurboJet yang kami pilih dengan pertimbangan jadwal keberangkatannya 15 menit lagi. Jadi waktu menunggu tidak terlalu lama. Harga tiket Hong Kong – Macau adalah  134 HKD sementara tiket Macau – Hong Kong Rp 142 HKD. Tiket balik ke Hong Kong lebih mahal karena jadwalnya sore hari jam 17.15. Begitu masuk ferry, kami segera mencari nomor tempat duduk yang tercantum di tiket. Tidak seperti ferry Park Island - Central, tempat duduk di ferry Hong Kong - Macau telah ditentukan pada saat masuk kapal. Selanjutnya nikmatilah perjalanan ke Macau selama 1 jam.   Begitu sampai di dermaga Macau, kami segera menuju ruang imigrasi. Ternyata proses imigrasi berlangsung singkat hanya sekitar 15 menit. Dan tentu saja tidak perlu visa untuk masuk ke Macau sama seperti Hong Kong. Selesai proses imigrasi kami berjalan keluar ke arah terminal shuttle bus. Di luar terminal berjejer petugas hotel memegang papan nama hotel sambil membagikan brosur masing-masing. Dan mungkin karena tingkat persaingan yang tinggi, masing-masing hotel telah menyiapkan free shuttle bus. Jangan membayangkan shuttle bus itu hanya menjemput tamu yang akan menginap saja karena rata-rata hotel tersebut menyediakan casino. Jadi bukan hanya untuk tamu yang menginap tetapi juga untuk pengunjung casino.
Dari terminal ferry kami diantar oleh guide ke hotel president macau. Hotel Presidente, Macau terletak di pusat kota, dekat dengan sejumlah kasino terkenal, tempat wisata, museum, bisnis dan pusat perbelanjaan, hanya 20 menit dengan taksi ke bandara dan 5 menit ke Terminal Ferri Hong Kong Macau. Sebagai hotel bintang empat dengan 270 kamar berperabotan lengkap, keanggunan dan kenyamanan terjamin bersama dengan fasilitas berkualitas tinggi.yang lengkap. Anda dapat menikmati berbagai pilihan Kuliner Cina dan Barat, Kedai Kopi dan layanan kamar yang menyediakan layanan kamar 24 jam. Makau terletak pada 70 km sebelah barat daya Hong Kong dan 145 km dari Guangzhou. Ia adalah koloni Eropa tertua di Cina, sejak abad ke-16. Pemerintahan Portugal menyerahkan kedaulatan terhadap Makau kepada Republik Rakyat Cina (RRT) pada 1999, dan Makau kini merupakan sebuah Daerah Administratif Khusus Cina. Penduduk Makau kebanyakan bertutur dalam Bahasa Kantonis; selain itu, Bahasa Mandarin, Bahasa Portugis dan Bahasa Inggris juga digunakan.
Hari 03 : Macau –Zhuhai-Guanzhou
Ruins of St. Paul’s
Di bagian pusat wilayah kota tua, berdiri tegak batu besar berukir yang merupakan bagian depan dari St Paul, dengan anak tangganya yang megah. Hanya bagian itu yang tersisa dari college dan gereja pertama milik Serikat Jesus (Jesuits) di China. Di desain oleh Carlo Spinola seorang Serikat Jesus dari Italia, dengan bantuan tukang batu dari Jepang - yang melarikan diri dari siksaan di Jepang – gereja ini dibangun pada masa awal abad 17. Di tahun 1835, api melahap hampir semua bagian gereja dan hanya menyisakan bagian depannya saja. Jadi ‘The Ruins of St Paul’s” itu merujuk ke bagian depan dari (dulunya) Gereja Mater Dei yang dibangun tepatnya tahun 1602-1640. Bagian tersebut terdiri dari 4 tingkatan/row dan dihiasi dengan ukiran dan patung-patung yang menggambarkan sejarah awal gereja di Asia. Juga terdapat patung Bunda Maria dan patung-patung santo lainnya. Dapat pula dilihat symbol dari Taman Eden, peristiwa penyaliban, tak ketinggalan donk angels and the devil. Simbol dari Chinese dragon, Japanese chrysanthemum, Portugueses sailing ship dan pepatah moral dalam bahasa China, juga ada lho. Secara keseluruhan, Gereja Mater Dei, St Paul College dan Mount Fortress (struktur pertahanan utama militer kota) – yg kesemuanya itu merupakan konstruksi dari kelompok Serikat Jesus - membentuk Macau’s “acropolis”.. Ummm… mirip acropolis di Yunani ga sich? Hehhehee ga tau juga dech secara belum pernah pergi ke Yunani. Bentuk arkeologi yang tertinggal dari St Paul College menjadi saksi bisu dari universitas pertama berpola barat di Far East, dengan program academiknya yang terperinci. Sekarang, bagian muka dari reruntuhan St Paul tersebut secara simbolik dianggap sebagai ‘altar kota’. Tempat ini merupakan reruntuhan dari gereja St Paul yang didirikan pada tahun 1602, yang terbakar pada 1835 dan hanya menyisakan bangunan bagian depan saja. Merupakan salah satu icon dari Macau, pastikan JJH-lovers mengunjungi dan berfoto di depan nya. Di sini sering diadakan acara & pertunjukkan. Tidak dikenakan biaya masuk. Setelah puas berfoto-foto, kami berjalan keluar reruntuhan gereja St Paul. Kanan kiri jalan dipenuhi gerai-gerai makanan dan pakaian. Menarik untuk dijelajahi lebih lanjut sebenarnya. Tapi karena guide sepertinya tahu tujuan menarik berikutnya bagi turis Indonesia tak lain adalah Souvenirs Shop. Toko ini menjual berbagai pernik khas Macau dan Hongkong. Pemiliknya fasih berbahasa Indonesia.
Lotus Square
 Lotus Square atau Golden Lotus Square ( Cina : 莲花广场; Portugis : Sebuah Praça Flor de Lodão) adalah daerah terbuka di mantan Portugis koloni dari Makau , sekarang Daerah Administratif Khusus dari Republik Rakyat Cina .Daerah ini memiliki patung besar "Bunga Lotus Dalam Bloom Kendali" ( Tionghoa : 盛世莲花) disampaikan oleh Dewan Negara Republik Rakyat Cina pada tahun 1999, menandai pengalihan kedaulatan Makau dari Portugal ke Republik Rakyat Cina .
Patung , terbuat dari perunggu berlapis emas dan bobot 6,5 ton, tinggi 6 meter dan diameter bunga adalah 3,6 meter pada maksimum. Bagian utama terdiri dari kelopak batang, dan putik, dengan total 16 komponen. Dasar bunga terdiri dari 23 potongan granit merah . Patung teratai ini umumnya dikenal oleh pemain skateboard karena kelimpahan karang, trotoar dan tangga. Bunga teratai, yang mekar penuh, melambangkan kemakmuran abadi Makau. Ada tiga lapisan granit merah di dasar, yang dalam bentuk daun teratai, menandakan Semenanjung Makau , Pulau Taipa dan Coloane Pulau .
Setelah dari patung lotus perjalanan dilanjutkan ke toko kue tradisional China. Penulis membeli teng-teng khas Macau yang terbuat dari kacang dan susu. Yang menarik adalah kue suami dan kue istri. Saya  ingin tahu mengapa kue tersebut memiliki nama seperti itu. Oleh  guidenya menjelaskan dalam bahasa indonesia yang kurang jelas bahwa kue istri rasanya manis dan kue suami asam. Entah benar atau tidak.
City of Dream
“City of Dream” merupakan kota impian bagi anda yang ingin berliburan bersama keluarga. Dibuka pada tanggal 1 june 2009, dengan menghabiskan dana sebesar $2.1 billion dollar amerika dan project ini sudah berjalan mulai dari 2006. City of Dreams berlokasi di sebelah utara timur “Cotai Strip” diseberang Venetian Macau Resort dan merupakan casino yang paling dekat dengan airport international Macau.
City of Dreams yang juga terkenal dengan “the place of dreams”, merupakan satu satunya resort di macau yang menyatukan antara casino, hiburan dan resort. Disini anda akan menemukan casino pertama di Asia yang bertema “Underwater” dan 4 Hotel termewah dengan standard international bintang lima (5*) dengan memiliki 2000 kamar tamu dan suite; Hard Rock Hotel (400 kamar tamu), the Crown Towers (300 suites ) Grand Hyatt dan Hyatt Regency(1005 kamar tamu).
Selain itu anda juga bisa menikmati daerah Shopping yang menarik didalam City of Dreams, yang terkenal dengan sebutan “The Boulevard”, dengan luas 175,000 square feet (2 lantai), dengan bentuk yang unik mengelilingi casino dan merupakan penghubung antara 4 hotel di City Of Dreams. Di lantai pertama anda akan menemukan berbagai toko fashion, accessories .Di lantai kedua anda akan menemukan berbagai toko yang menjual watches and jewellery.
Selain bangunan yang mewah dan daerah shopping yang unik, anda juga akan terpesona dengan pertunjukan multimedia international di The Bubble Theater dan The Dragon Theater (2000 kursi), salah satu pertunjukan yang terkenal adalah: “The Dragons Treasure ”. Bagi anda yang suka menikmati makanan dengan berbagai macam variasi, City of Dreams adalah surga makanan anda, disini menyediakan lebih dari 20 restaurant dan bar yang terbesar di macau, mulai dari japanese, seafood sampai ke western food bisa anda temukan disini.
City of Dreams Casino:
Dengan tema Underwater, Casino ini memiliki luas sebesar 430,000 square feet dan memiliki 550 meja gaming (sebagian besar baccarat) and 3,000 mesin slot.
The Dragon Treasure Show :
Hiburan yang paling terkenal di City of Dreams adalah “The Dragon Treasure Show”. Dengan durasi 10 menit, anda dapat menikmati pertunjukan yang mengisahkan tentang Naga Mutiara dan kekuatan misteri dari 4 Raja Naga yang di pertunjukan secara magis mengajak para penonton untuk mengikuti petualangan ke 4 kerajaan berbeda yang berhubungan dengan filsafat dan mitos china. Anda akan dimanjakan dengan berbagai multimedia, animasi dan pertunjukan air mancur yang spektakular. Pertunjukan ini diadakan setiap 30 menit sekali.
The Venetian
The Venetian merupakan mal dan kasino yang besar dan mewah, tidak jauh dari airport Macau. Anda dapat memanfaatkan waktu dengan berkeliling di tempat ini, karena mal ini merupakan salah satu tempat yang dikunjungi wisatawan. Yang menarik adalah design mal yang seolah-olah berada di Venice – Italy, dengan awan yang cerah, mengarungi kanal yang mengitari gedung, bahkan lengkap dengan gondola yaitu perahu yang dikayuh oleh petugas sambil menyanyikan lagu. Petugasnya ini asli di import loh. Siapkan dana MOP118 untuk dewasa, MOP88 untuk anak-anak, dan MOP472 untuk Private Gondola.
Setelah dari The Venetian, kami melanjutkan perjalanan dengan bus ke Guangzhou dengan melewati kota Zhuhai. Yang unik, masuk ke Zhuhai dari Macau tetap harus melewati imigrasi yang begitu melelahkan. Untungnya kami memakai visa grup jadi antrinya paling tidak sedikit nyaman karena berkelompok.
Zhuhai adalah kota romantis di Pantai Selatan China. Secara administratif Zhuhai adalah kota setingkat kabupaten di provinsi Guangdong. Letaknya di muara Sungai Mutiara. Julukan bagi kota yang baru berusia 29 tahun ini adalah Kota Romantis atau Kota Bunga. Zhuhai dikenal sebagai jembatan China bagi Makau karena itu pemerintah China memberi status kota ini Special Economic Zones (SEZ).
Sama halnya dengan jembatan China atas Hong Kong, Shenzhen yang mendapat status keistimewaan ekonomi setahun sebelum Zhuhai atau tahun 1978.Dengan status SEZ, pembangunan di Zhuhai dan Shenzhen diarahkan sebagai kota pelabuhan modern, ilmu pengetahuan, kota pariwisata dan kota transit. Artinya sebuah kota modern yang nyaman, aman dan bersih.
Pemerintahan Zhuhai ada di dua tangan politik dan administrasi. Untuk urusan politik dikendalikan Sekretaris Komite Partai Komunis China, Gan Lin sedangkan urusan administrasi dikendalikan bupati berpangkat Mayor. Saat ini Mayor Zhuhai adalah Zhong Shijian. Dengan sistem yang terpusat namun otonom, Zhuhai jelas sangat berbeda dengan Batam yang carut marut karena adanya dualisme perizinan dan kewenangan antara Otorita Batam dan Kotamadya Batam.Kota yang berdiri di atas delta muara Sungai Mutiara ini memiliki luas daratan 1,653 kilometer persegi sedangkan wilayah airnya mencapai 690 kilometer persegi
Sebagai kota industri Zhuhai terbagi menjadi tiga distrik yaitu Xiangzhou, Doumen dan Jinwan. Wilayah ini didiami 1.332.000 penduduk alias sebuah kota yang tak terlalu padat. Karena hanya 805,8 kilometer persegi yang ditinggali.Industri di Zhuhai difokuskan pada industri berteknologi tinggi dan industri berat a.l. elektronik, pengembangan software komputer, bioteknologi dan farmasi, permesinan dan industri perlengkapan petrokimia.
Untuk mempermudah pengelolaannya, zona ekonomi diberlkamikan a.l. Wilayah industri teknologi tinggi, Wilayah bebas perdagangan, Wilayah industri pelabuhan, Wilayah pengujian dan pengembangan teknologi kelautan Wanshan dan Wilayah pengembangan ekonomi Heng Qin.
Agar proses pengembangan teknologi terintegrasi dengan pengembangan manusia di China pemerintah Zhuhai membangun beberapa kampus yang terintegrasi a.l. Zhuhai College of Jinan University, Zhuhai College of Beijing Normal University, Zhuhai College of Beijing Institute of Technology, Zhuhai Campus of Sun Yat-Sen University, Zhuhai College of Jilin University dan Beijing Normal University-Hong Kong Baptist University United International College.
Dengan pengelolaan yang tegas dan terpusat pada partai, Zhuhai adalah magnet bagi investor asing. Tahun 2002 saja sudah hampir semiliar dollar yang masuk ke wilayah ini dalam bentuk investasi.Diantara 500 perusahaan top dunia, 19 diantaranya bercokol di Zhuhai a.l. ExxonMobil, British Petroleum, Siemens, Carrefour dan Matsushita. Namun investor terbesar Zhuhai adalah warga Hong Kong (22%).Tidak seperti Batam yang digadang-gadang sebagai daerah perdagangan bebas yang serba nanggung karena tak dilengkapi sarana dan prasarana nomor satu. Sejak awal Zhuhai sudah mempersiapkan infrastruktur terbaik.Untuk bandaranya, Zhhai memiliki Zhuhai Sanzao Airport di Distrik Doumen yang mengantungi sertifikasi bandara internasional.Kemacetan yang menjadi ancaman setiap wilayah industri diatasi dengan perencanaan jalan bebas hambatan penghubung Zhuhai dan Foshan. Untuk jalur penghubung Zhuhai dan Macau dibangun Lotus Bridge pada 1999 agar kemacetan di pintu Gongbei berkurang. Dengan fasiltas yang serba lengkap dan jaminan keamanan ditandai penghargaan dari PBB, Zhuhai menggoda turis datang. Tahun 2002 ada 1,3 juta wisatawan internasional dan 3,64 juta wisatawan lokal yang berkunjung.
Hal ini mendongkrak posisi Zhuhai sebagai wilayah yang meraup banyak rejeki dari industri pariwisata setelah Guangzhou dan Shenzhen. Pendapatan dari pariwisata bagi Zhuhai pada 2002 mencapai US$500 juta.Pencapaian tersebut tak membuat pemerintah Zhuhai berpuas diri. Mereka bertekad menaguk lebih banyak duit lewat kegiatan olahraga. Dana kemudian dikucurkan untuk membangun fasilitas olahraga canggih di Hengqin, Dong’ao, Hebao, Qi’ao, dan Yeli.Puncaknya tentu saja ketika Zhuhai lewat tangan kontraktor membangun sirkuit intenasional Zhuhai di tahun 1996 di Jinding yang berbatasan dengan Zhongshan.
Malamnya kami menginap di Carat Hotel Guangzhou. Terletak di utara pusat kota Guangzhou, menghadap ke Gunung Baiyun dan Yuntai Gardens yang indah, Carat Hotel menawarkan kamar-kamar elegan dengan internet gratis, restoran gourmet, serta kolam renang indoor dan outdoor.
Kamar di Carat Hotel Guangzhou cerah dan bersih. Tiap kamar menyediakan kamar mandi en-suite yang mewah dan TV layar datar. Para tamu bisa berolahraga di pusat kebugaran lengkap Carat atau bersantai dengan pijatan ahli di spa. Meja layanan wisata bisa membantu untuk mengatur wisata sehari dan penyewaan mobil.
Carat Hotel menyediakan berbagai pilihan hidangan kelas satu, termasuk restoran China dan Barat. Sarapan prasmanan yang bervariasi disajikan setiap hari. Para tamu dapat menikmati minuman dan koktail di bar besar Carat. Carat berjarak kurang dari 5 km dari Stasiun Kereta Api Guangzhou East dan kurang dari 25 km dari Bandara Internasional Baiyun. Parkir tersedia gratis di dalam kompleks hotel.
Hari 04 : Guangzhou –Shenzhen
Dengan dipandu oleh guide miss cesilia, kami naik bus menuju Guangzhou. Guangzhou (Hanzi tradisional: 廣州; Hanzi sederhana: 广州; pinyin: Guǎngzhōu; Wade-Giles: Kuang-chou; Jyutping: Gwong2zau1; Yale: Gwóngjaū; transliterasi Indonesia: Kuangcou) ialah kota terbesar di Cina selatan dan ibukota Provinsi Guangdong. Guangzhou merupakan kota terbesar di dunia di awal abad ke-19. Penduduknya yang berpendidikan tinggi selalu aktif dalam kegiatan politik, terlibat dalam Kebangkitan Kanton 1911 yang mengarah pada Revolusi China menentang Dinasti Manchu. Di sini Festival Musim Semi tahunan memperlihatkan koleksi bunga tak tertandingi, museum kota yang penuh, serta universitas berkembang pesat termasuk Universitas Sun Yat Sen, Perguruan Tinggi Guangzhou untuk Pengobatan Tradisional Cina dan Lembaga Teknik Mesin Guangzhou. Guangzhou terletak terutama di tepi utara Sungai Mutiara. Distrik Yueh Hsiu di lokasi tua tetap menjadi pusat perdagangan dan kedudukan pemerintahan. Seperti lalu, jalanan berliku yang dipadati manusia bisa ketemu, namun gedung pencakar langit, taman, dan jalan raya lebih mendominasi. Di antara monumen terbaik di distrik ini ialah Museum Pemerintah Kota Guangzhou, mengambil tempat di sebuah pagoda merah sejak 1380, Lembaga Gerakan Petani, terletak dekat pusat kota, dan Masjid Huai Sheng (dibangun pada 627 M) dianggap masjid tertua di Cina. Penduduk Juga memadati pusat kota ialah kebanyakan penduduk Guangzhou sejumlah 3 juta jiwa, dengan logat Cina yang digunakan dikenal sebagai logat Guangzhou. Kota ini berdiri di tahun 214 SM. Kota ini tumbuh makmur di bawah rezim Cina asli, membangun kuil Buddha dan mengembangkan komunitas yang dikelola pedagang Arab dan Hindu. Tembok kota diperluas buat menampung pertumbuhan selama Dinasti Sung (960-1279) dan banyak keluarga Tionghoa membanjiri bagian selatan untuk menghindari serangan Mongol dari utara abad 13-14. Dinasti Man Chu memerintah 1644-1911, dan Guangzhou menjadi ibukota Guangdong dan Guangxi. EIC mulai berdagang pada 1699, dan Perang Candu I (1839-1842) pecah saat orang Guangzhou menyita dan menghancurkan candu-candu ilegal selundupan Inggris, yang mendorong pemakainya melemahkan pekerja India dan Tionghoa. Perlu biaya $ 6 juta untuk menyelamatkannya dari kehancuran setalah kekalahan besar-besaran Cina. Perang Candu II terjadi antara Inggris, Prancis, dan Cina pada 1856, dan Guangzhou diduduki pasukan Inggris-Prancis sampai 1861. Saat itu juga permusuhan pada dinasti yang berkuasa meletuskan Pemberontakan Tai Ping (1820-1864). Gerakan ini menjadi gerakan bawah tanah setelah kekalahan pertama pemberontak dalam upayanya namun muncul lagi ke permukaan bersama Sun Yat Sen yang dinamis pada 1885. Pada 1949, setelah pendudukan Jepang dalam Perang Dunia II, pemerintahan komunis mengambil alih kekuasaan dan pertumbuhan kotapun berlanjut di tengah periode perselisihan yang berlanjut, termasuk dalam wujud Revolusi Kebudayaan pada 1966-1967. Kini Guangzhou muncul sebagai salah satu kota padat di Cina. Menjadi pusat dagang penting, dicirikan peradaban gaya Barat yang kian tumbuh dan menghargai kapitalisme.
Guangzhou Medical University
Guangzhou Medical University didirikan pada tahun 1958, terletak di dekat Danau Taman Liuhua di pusat  kota Guangzhou. Oleh departemen pendidikan China Universitas Guangzhou diberikan kualifikasi untuk merekrut mahasiswa kedokteran internasional dalam bahasa inggris sejak tahun 2010. Universitas Guangzhou terdiri dari empat kampus, Kampus Utama terletak di Dongfeng Xi Road dan tiga lainnya masing-masing kampus yang terletak di Longdong, Haizhu dan Jianggao.  Ada pendidikan Ilmu Dasar, pendidikan Manajemen Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Sekolah Perawat, pendidikan  Pascasarjana, Pendidikan Berkelanjutan dimana tiga pendidkan  klinis dikombinasikan dengan rumah sakit afiliasi di Universitas Guangzhou.
Setiap tahun, Universitas Guangzhou merekrut 1.500 mahasiswa dan 550 pasca sarjana (master dan doktor).  Ada 18 program sarjana medis, termasuk Clinical Medicine, Medical Laboratory, Medical Imaging, Keperawatan, Anestesiologi, Oral Medicine, Preventive Medicine, Farmasi, Rehabilitasi Terapi, Administrasi Kesehatan, Teknik Biomedis, Psikologi Terapan, Bioteknologi, Kedokteran Barat di Clinical Medicine , Hukum, Pemasaran, Statistik dan Informasi Manajemen & Sistem Informasi, Program MA dan Ph.D. totalnya ada 35 program studi
Selain program akademik yang sangat baik dan fakultas terdiri dari para ahli dalam setiap bidang kedokteran, universitas dikhususkan untuk penelitian medis dan telah membuat prestasi besar di bidang medis yang membanggakan lembaga penelitian sebagai berikut:
a.        Institut Penyakit Pernafasan Guangzhou
b.        Obstetri & Ginekologi Institut Guangzhou
c.         Institut Kimia Carcinogenesis
d.       Institut Ortopedi Guangzhou
e.        Institute of Neuroscience
f.          Cancer Research Institute
g.        Lembaga Penelitian Ular Venom Guangzhou
h.        Lembaga Penyakit Kardiovaskular Guangzhou
i.          Lembaga Penelitian Ilmu Humaniora dan Sosial
Dari Guangzhou Medical University  kami menuju ke Sun Yat Sen Memorial Hall, yang terletak di Zhong Dong Feng Lu, bangunan ini didirikan sebagai dedikasi untuk pendiri Republik Cina, Dr. Sun Yat Sen, dibangun pada tahun 1931 di situs asli dari kantor kepresidenan Sun Yat Sen di Yue Xiu Hill. Di sini banyak photographer keliling yang rela memotret anda, asal kita mau membeli hasil potretan mereka. Tukang foto sangat banyak berkeliaran. Biasanya selalu ada satu orang tukang foto yang akan ikut ke dalam bus yang kita tumpangi. Usahakan selalu menghindari tukang foto ginian. Bahkan jangan pula mau saat ia mencoba ramah dengan menawarkan diri mengambil foto dengan kamera anda. Sebab ia berusaha mencuri kesempatan untuk memotret anda dengan kamera miliknya. Bila Anda terlanjur difoto, nantinya Anda akan sangat sulit menolak saat ia menawarkan piring dengan gambar wajah Anda telah tercetak di bagian dasarnya. Piring dengan foto wajah Anda ini ditawarkan seharga 250 dolar. Juga ada foto berbingkai kertas seharga 100 dolar. Mau dibeli, sangat mahal. Tak dibeli, rasanya' tak enak hati'. Tapi jika anda terlanjur menghadapi kondisi demikian, usahakan bisa negosiasi di belakang bus. Tawarkan harga yang pantas. Misalnya 70 dolar untuk kedua produk tersebut (piring dengan foto dan foto berbingkai kertas). Dengan demikian anda tidak perlu merasa 'tak enak hati' dan kedua barang tersebut bisa dibawa pulang untuk menghiasi ruang tamu rumah anda. Selanjutnya perjalanan menuju Beijing Road.Kalau dalam bahasa Inggrisnya maksudnya Beijing Road. Kawasan pertokoan ini terkenal dengan tempat shopping yang relatif murah, karena dapat melakukan aktivitas tawar menawar. Dan Kondisinya tidak sama dengan Mal yang besar-besar itu. Satu hal yang membuat Beijing Lu ini menarik adalah keberadaan monument sebuah jalan kuno [Relic of Millenium - Old Pavements on Beijing Road] yang dibangun oleh dinasti Qing. Kalau malam, kawasan ini menjadi cantik karena lampu-lampu lampion khas China yang bergantungan pada pohon-pohon besar yang ada di kawasan belanja yang hanya boleh dilewati oleh pejalan kaki tersebut.
Belanja di Beijing Lu ini harus pintar menawar. Jika suka pakaian mulai dari model terbaru hingga pakaian khas China ada disini. Kalau menawar juga jangan ragu-ragu. Ada beberapa tips yang dilakukan temen-temen selama belanja disini. Antara lain, jika belanja banyak, kumpulin aja dulu barang-barangnya lalu tanya berapa semua [tentu dengan perkiraan kita sudah menghitung harga aslinya yang sudah tertera di pakaian atau barang tersebut]. Kemudian tawar ½ harga dari jumlah keseluruhan. Untuk barang bermerek, tidak disarankan beli di Beijing Lu, karena hampir dapat dipastikan semua barang bermerek di kawasan ini adalah palsu. Namun istilah kerennya KW 1. Memang jagoan deh China kalau urusan pemalsuan, gak kalah bagus kualitasnya dari yang bermerek.Kalau mau beli koper juga di Beijing lu selain modelnya lucu-lucu dan bagus, juga kualitasnya lumayan. Disini juga kalau mau beli sandal/sepatu merek Crocs yang bergambar buaya itu dengan harga murah. Keluar dari beijing road kami menuju suatu ruangan/tempat penjualan kain sutra. Seprei, selimut, pakaian…..terbuat dari sutra, aku sempat melihat2 cara pembuatannya, bahan dasarnya merupakan kepompong ulat sutra yang terbentuk setelah ulat makan kenyang, kepompongnya menyerupai kapas, dari kapas ini kemudian dijadikan benang, lalu dipintal lagi menjadi kain, kain sutra yang dijual disini pun kualitasnya tidak sama, jadi harganya pun tidak sama, untuk selimut aja yang paling murah 2,600 yuen.
Hari 05 : JALAN-JALAN KE SHENZHEN
Shenzhen Polytechnic University
Politeknik Shenzhen terletak di Shenzhen, Provinsi Guangdong, PR China berdiri pada tahun 1993 oleh pemerintah. Berbatasan dengan Hong Kong, Shenzhen adalah Zona Ekonomi Khusus China pertama dan paling sukses menerapkan kebijakan reformasi dan terbuka. Statistik tahun 2006 menunjukkan bahwa PDB per kapita kota melampaui US $ 10.000 pada tahun 2007, peringkat pertama di antara semua kota di Daratan Cina. The Politeknik diakreditasi sebagai model untuk pendidikan tinggi teknik dan kejuruan oleh Departemen Pendidikan Negara. Politeknik ini telah disahkan oleh Departemen Pendidikan Provinsi Guangdong untuk merekrut siswa internasional untuk belajar bahasa Cina, pelatihan keterampilan kejuruan dan studi saja.
Politeknik mengambil area seluas 166 hektar di tiga kampus dan menawarkan lebih dari 90 spesialisasi dan lebih dari 170 program pelatihan karir. Politeknik mengambil wilayah seluas 166 hektar di Tiga kampus murah menawarkan Lebih Dari 90 Spesialisasi murah Lebih Dari 170 Program Pelatihan karir. Politeknik terdiri dari 11 sekolah dan 5 departemen dengan total 20.926 pendaftaran berorientasi ijazah siswa penuh waktu dan 3.685 siswa untuk paruh waktu pendidikan lebih lanjut.
Politeknik ini dikelola dengan 1775 anggota termasuk 1047 penuh waktu guru di antaranya 502 dosen dan profesor yang terkait. Politeknik ini dikelola DENGAN 1775 Anggota Penuh Waktu 1047 Termasuk di antaranya 502 guru dosen murah profesor Yang Terkait. Politeknik ini dilengkapi dengan 4 pusat pelatihan industri bersama dengan 144 laboratorium di kampus dan 409 out-of-kampus situs workplacement. Politeknik ini dilengkapi DENGAN 4 Pusat Pelatihan Industri Bersama DENGAN 144 laboratorium di kampus murah 409 out-of-kampus situs workplacement. Fasilitas di sekolah total aset RMB ¥ 404 juta. Fasilitas di Sekolah Total Aset RMB ¥ 404 juta.
Politeknik rumah koleksi total 1,34 juta buku cetak dan 710 ribu eksemplar elektronik di perpustakaan. Politeknik rumah Total koleksi 1,34 juta buku cetak murah 710 ribu eksemplar di Perpustakaan Elektronik. Politeknik menawarkan olahraga modern dan nyaman dan fasilitas rekreasi termasuk stadion, gym multifungsi merek baru yang modern, kolam renang standar, 3 lapangan olahraga, gimnasium, selusin lapangan basket, lapangan tenis, lapangan bulutangkis dan fasilitas lainnya untuk pendidikan jasmani dan latihan. Politeknik menawarkan Olahraga modern yang murah murah Nyaman Fasilitas rekreasi Termasuk Stadion, gym Multifungsi Merek Yang baru yang modern, Kolam renang Standar, 3 Lapangan Olahraga, gimnasium, selusin Lapangan keranjang, Lapangan tenis, Lapangan Bulutangkis murah Fasilitas lainnya
Politeknik telah membentuk hubungan kerjasama akademik dengan lebih dari 20 universitas di Inggris, Australia, Rusia, Korea, Spanyol, Jepang, Selandia Baru, Amerika Serikat, Perancis, Jerman dan lain-lain Politeknik Telah membentuk hubungan Kerjasama akademik dengan lebih dari 20 universitas di Inggris, Australia, Rusia, Korea, Spanyol, Jepang, Selandia Baru, Amerika memberi Serikat, Perancis, jerman dan lainnya.
Setelah dari universitas kami melanjutkan perjalanan  menuju Jade Shop, sebuah toko perhiasan batu Giok, kedatangan kami bersamaan dengan rombongan turis yang berasal dari Manado, kami bergabung dengan mereka dengan 1 orang guide toko berbahasa Indonesia, diawali dengan melihat batu giok yang dipamerkan dilemari kaca, diceritakan sejarah dan fengshui nya, lalu diajari cara membedakan giok yang asli dan palsu, juga membedakan giok yang kualitas baik, karena batu giok juga ada grade-nya, kualitas terbaik tentu yang paling mahal. Kami juga disuguhi teh leci, tapi bukan sekedar disuguhi tapi juga boleh beli boleh tidak beli,  selama dalam perjalanan disepanjang jalan banyak terdapat pohon leci, tapi sayang bukan musimnya untuk berbuah, jadi kami tidak melihat buahnya.
Kami melanjutkan perjalanan ke Herbal shop, guide kami di toko ini adalah seorang dokter berusia 70an tahun dan bisa berbahasa Indonesia, diawali pengetahuan tentang tubuh manusia (human body), lalu pengobatan tradisional dan asal muasal tumbuhan yang digunakan untuk pengobatan. Jenis tumbuhan yang dipromosikan disini adalah rumput cacing (cordycept) yang tumbuh dipegunungan Tibet, bentuknya menyerupai cacing/ulat. Kami diberi kesempatan untuk memeriksa kesehatan kami oleh -konon- dokter ahli disini, 1 dokter akan membawa 2-3 orang dari kami untuk diperiksa, jangan heran kalau kesini, karena si dokter guide kami selalu mengenalkan dokter yang akan memeriksa kami dengan sebutan “profesor”, kami sempat berpikir semuda ini udah bisa jadi profesor?. Di sini saya sempat diperiksa oleh salah seorang ‘profesor’, pertama yang di lihat adalah wajah (kemungkinan mata yang diperhatikan) dan kemudian memeriksa telapak tangan, setelah itu menganamnese saya, sewaktu menganamnese saya sempat menjawab tidak sesuai dengan yang terjadi dengan maksud ingin membuktikan benarkah ‘profesor’ mampu mengetahui sakit yang diderita, ternyata apa yang dikatakan sesuai dengan yang saya derita, akhirnya ‘profesor’menawarkan ramuan herbalnya seharga RMB ¥ 900 untuk pemakaian 3 bulan.
Window Of The World
Nah, ini dia tempat wisata yang sebaiknya tak dilewatkan, yaitu Window of The World. Sebuah tempat dimana kita dapat mengelilingi seluruh dunia hanya dalam 1 hari. Ya, karena disini seperti layaknya Taman Mini Indonesia Indah, namun dalam versi dunia. Ada yang hanya berbentuk miniature sangat kecil, ada juga miniatur dalam bentuk skala besar. Meliputi Asia, Oceania, Europe, Africa dan Amerika. Dari sekian lokasi, yang paling tampak nyata menurut saya adalah pada bagian Menara Eiffel. Dibangun dengan struktur kokoh setinggi 108 meter lengkap dengan elevator sehingga pengunjung dapat serasa benar benar sedang berada di menara Eiffel. Ketika malam tiba pun, menara Eiffel diberi lampu yang menyala seperti di tempat asalnya Paris. Yang unik juga dari tempat wisata ini adalah adanya atraksi di beberapa lokasi. Seperti, atraksi upacara minum teh dan dance performance ala negeri sakura di Japanese Park. Kemudian juga ada Bible Story dan wedding ceremony show di Gereja. Sedangkan di menara Eiffel, selain pengujung bisa naik ke atas juga ada pertunjukkan folk songs dan tarian dan masih banyak atraksi sesuai dengan adat budaya lokasi. Untuk jam jam show nya sebaiknya anda tak membuang brosur yang diberika saat masuk, karena brosur tersebut adalah peta yang akan menuntun anda selama berada di tempat tersebut. Untuk bisa menikmati aneka pertunjukkan dan foto foto narsis, anda perlu merogoh kocek sekitar 150 RMB atau yuan. Oya, tips nya nih, sebaiknya siapkan waktu seharian penuh untuk datang kemari, itu pun harus dari pagi sampai malam. Karena pengalaman, saya yang datang tepat sesaat sebelum tempat wisata ini buka saja, merasa belum puas karena beberapa tempat belum sempat dikunjungi. Ya, lokasi wisata ini memang sangat luas dan indah. Jadi sehari terasa begitu cepat disini. setiap malam disini terdapat show spektakuler, dan ketika jam show tiba panggung sudah di set lengkap dengan personelnya juga sudah siap manggung.
Splendid China
Merupakan miniatur dari kebudayaan China yang terdiri dari berbagai macam suku dari berbagai propinsi China. Taman ini luasnya lebih besar dari Window of The World. Pada sore hari kita dapat menonton Show tentang kebudayaan China yang dikemas dengan menarik (lagu dan tari)di dalam ruangan (yang menceritakan tentang 56 suku bangsa di China Folk Culture Village) lalu dilanjutkan pada malam hari dengan menonton show di ruang terbuka yang panggungnya sangat besar (lagu, tari dan atraksi). Wahana ini sangat menarik sekali. Usai berkeliling, pengunjung bisa menikmati tari-tarian Cina di China Folk Culture Village. Ini merupakan bagian dari Shenzen Splendid China. Di tempat seluas 200.000 km2 ini, para pengunjung dapat menyaksikan berbagai macam kebudayaan Cina yang terdiri dari 56 komunitas etnik. Pertunjukan biasanya dimulai pukul 17.00. Suasana di dalam gedung yang sangat kental dengan sentuhan kebudayaan Cina itu mirip dengan bioskop, yaitu ada kursi-kursi yang disusun bertingkat. Di sebelah kanan dan kiri panggung terdapat masing-masing satu monitor yang menayangkan rekaman video penunjang. Pertunjukan diawali dengan tari-tarian yang dibawakan oleh puluhan penari laki-laki maupun perempuan. Di sela-sela pertunjukan tari, pengunjung dihibur dengan selingan drama. Panggung pertunjukan juga amat menarik. Lantai panggung bisa terbelah menjadi dua dan bergerak ke sana-sini. 
            Di malam hari, ada pula pertunjukan kolosal yang diadakan di luar gedung. Pertunjukan ini terdiri dari beberapa sesi. Ada tari-tarian yang menggambarkan prajurit Mongolia berperang. Ada juga pertunjukan akrobat yang mendebarkan ketika tiba-tiba seorang penari meluncur dari atas dan beratraksi menggunakan seutas tali. Oh ya, pertunjukan ini juga diramaikan oleh penampilan berbagai binatang, seperti burung merak, kambing, dan kuda. Pada salah satu sesi pertunjukan, penari perempuannya bahkan membawa burung merak di atas topi, menyerupai hiasan topi. Selama lebih dari satu setengah jam, pengunjung benar-benar dibuai oleh hiburan tersebut
Lo Wu Shopping Mall
Sudah sampai Hong Kong, rasanya kurang sempurna jika tidak mampir ke Shen Zhen. Pasalnya disini tak hanya merupakan tempatnya orang Indonesia berbelanja barang barang merek yang KW1, tapi juga ada tempat wisata “Window of The World”. Oya, barang KW1??? Yup, di mall Luohu, saking banyaknya orang Indonesia yang berbelanja disini, beberapa pedagang sampai bisa beberapa patah kata bahasa Indonesia. Bahkan ada beberapa toko yang memajang uang rupiah di depan toko mereka yang tandanya mereka juga menerima uang rupiah. Luar Biasa. Umumnya barang yang dijual di sini adalah Tas merek seperti LV, Bally, Prada dan lain lain. Kualitasnya sendiri seperti yang oleh para pedagang di Mangga Dua Jakarta atau Pasar Atoom Surabaya sebagai barang KW1. Harganya sendiri bisa terpaut 3 – 6 kali lipat dari di Indonesia. Namun jangan kaget, jika anda membeli tas disini, maka merek nya bisa milih hihihiiii. Alias, tas tas bagus tersebut mayoritas belum ada merek-nya. Baru nanti kalau kita mau merek apa, sama mereka dikasih logonya. Hal ini menurut mereka untuk menghindari pajak ketika kita pulang ke Indonesia. Disini kita dapat belanja berbagai macam barang tiruan, khususnya tas KW2. Mall ini seperti Mangga Dua/ITC Jakarta.Tas-tas KW 1 atau KW 2 yang banyak di jual di Mangga Dua berasal dari sini. Apabila kita ingin membeli barang disini, kita harus gila-gilaan menawarnya karena mereka juga gila2an memberikan harganya. Kebanyakan pedagang di sana tidak mengerti bahasa Inggris, jadi kadangkala komunikasi kita dengan menggunakan kalkulator.
Menginap di Century Kingdom Hotel terletak di Distrik Longgang, 5 menit berkendara dari Perbatasan Buji. Hotel menawarkan 6 pilihan bersantap, kolam renang outdoor, dan akomodasi bintang 5 dengan Wi-Fi gratis. Kamar-kamar elegan di Kingdom Century menampilkan dekorasi modern dan kamar mandi dengan dinding kaca. Tiap kamarnya yang telah dilengkapi dengan baik menawarkan brankas dan TV layar datar.Para tamu dapat menikmati pijat yang merilekskan di Mon Sauna, atau berolahraga di pusat kebugaran. Hotel menyediakan layanan penyewaan mobil dan parkir gratis. Perencanaan perjalanan dapat dilakukan di meja layanan wisata.Masakan tradisional China ditawarkan di restoran Lily Chinese dan Lilang Food Street. Pilihan bersantap lainnya mencakup camilan ringan dan koktail yang menyegarkan di Vienna Lobby Bar.Hotel Kingdom Century berjarak 7 km dari pusat kota dan 45 km dari Bandara Internasional Bao An.

TRADISI SEHAT CINA
Dalam perjalanan Hongkong- Shenzhen beberapa hari yang lalu, pemandu wisata yang bernama Apao, entah dari mana asal mula ceritanya berkomentar bahwa di kota Shenzhen ini tidak ada orang gemuk. Seorang yang diperkenalkan sebagai Profesor waktu mengunjungi toko obat tradisionil Cina juga mengungkapkan hal yang sama. Teman satu grup perjalanan saya yang memang orangnya gemuk, entah merasa tersinggung, atau memang ingin tahu rahasianya, mungkin juga supaya bisa tidak gemuk, bertanya, “kok bisa ya? Apa sebabnya ?” Apao, pemadu wisata yang asli Shenzhen menjawab, “orang di sini punya kebiasaan minum teh, jarang makan daging, banyak makan sayur, buah-buahan dan suka berjalan. Dan, orang gemuk sulit mendapatkan perkerjaan, satu lagi katanya, orang di sini tkamit sakit dan mati lebih awal, karena orang tuanya hanya punya satu anak, kalau dia meninggal siapa yang akan merawat mereka”. Teh menurut yang pernah saya baca, bermanfaat menurunkan lemak darah, mengurangi penyerapan lemak di saluran pencernaan, dan dapat membantu upaya seseorang menurunkan berat badannya. Orang Indonesia, kalau tidak membeli air teh dalam kemasan botol, kaleng, kotak dan sebagainya, yang sangat manis, karena kadar gulanya sangat tinggi, menyeduh teh di rumah sendiripun boleh dipastikan dengan gula. Andaikan kita punya tamu, menghidangkan teh tawar mungkin dianggap sebagai hal yang tidak wajar. Makan tanpa teh manis dianggap belum lengkap. Bahkan bila makan di restoran, minimal kita pesan teh manis atau minuman juis buah yang sudah diberi gula.Seandainya dalam satu gelas air teh manis yang kita minum mengandung 30 gram gula, dan kita minum teh manis tiga kali sehari, berapa kalori yang sudah kita konsumsi hanya dari gula saja? Apalagi kandungan gula dalam minuman teh manis kemasan dapat lebih besar lagi.
Berbeda dengan kebiasaan minum teh yang saya lihat di Shenzen ini. Mereka minum teh hangat yang baru diseduh, tanpa gula sama sekali. Tidak pernah disediakan gula baik waktu makan pagi, siang, ataupun malam di restoran- restoran tempat kami makan, kecuali di hotel, memang disediakan gula dalam mangkok kecil, dengan sendok yang juga kecil, dan itu bukan di meja tempat kita makan, tapi tempat khusus untuk semua orang. Dari kebiasaan minum teh tanpa gula saja, mereka sudah menghemat kalori yang masuk dalam tubuhnya. Belum lagi dari kebiasaan makan lain dan akitifitas fisik mereka. Dalam beberapa kali kesempatan makan di sana, hanya sekali saya melihat menu makanan yang mengandung daging merah, itupun dalam bentuk daging tetelan kecil tanpa lemak, disajika sebagai pelengkap sup. Kebanyakan menu makanan yang disajikan adalah bermacam sayur yang diolah dalam berbagai bentuk, ikan dan dan daging bebek yang tidak pernah tertinggal dalam setiap hidangan. Nasi memang disediakan, tapi jumlahnya hanya sedikit. Selain nasi, sebagai bahan sumber karbohidrat utama lain, mereka menyajikan labu merah, ubi jalar dan lain-lain. Menu makanan mereka mendukung mengapa mereka jarang yang gemuk. Di samping itu, mangkok, piring yang digunakan juga berbeda dengan kebiasan kita. Ukurannya jauh lebih kecil, sehingga porsi makanan yang ditempatkan di dalamnya akan kelihatan lebih banyak. Ini tentu saja akan berpengaruh terhadap perasaan kenyang kita. Ingat, bawah nafsu makan kita tidak hanya dipengaruhi perasan lapar atau tidaknya kita, aroma, lezatnya makanan, cara penyajian juga akan mempengaruhi. Bila piring kita besar, walaupun sebenarnya nasi yang di atasnya sudah cukup banyak, mata dan pikiran kita akan melihat dan mengangapnya masih sedikit, masih kurang, dan nasi itu pasti habis kita santap. Kebiasaan berjalan kaki seperti apa yang diceritakan pemandu wisata itu, saya lihat memang betul. Taksi, bus yang banyak di jalan, terlihat jarang penumpangnya, tetapi di trotoar yang tertata sangat rapi, banyak orang berjalan kaki. Bahkan menurut pemandu wisata itu, ada beberapa eskalator yang menuju tempat perbelanjaan ditutup, karena pengunjung lebih suka memilih tangga yang didekat eskalator itu. Berlawanan dengan kebiasaan kita di Indonesia, di samping kota-kota kita tidak mempunyai fasilitas berjalan kaki yang aman, nyaman, kita sekarang menjadi orang yang malas bergerak. Kita lebih suka menggunakan kendaraan bermotor, walaupun hanya untuk menuju jarak yang relatif dekat. Eskalator, lift yang ada di hotel, pusat perbelanjaan, perkantoran penuh sesak, sementara yang naik tangga, berjalan sangat jarang. Coba lihat di bandara, dari ratusan penumpang, yang berjalan kaki boleh dihitung dengan jari, sebagian besar penumpang akan menggunakan eskalator. Di Shenzhen, kalau boleh dikatakan tidak ada orang gemuk, karena memang mereka memilih untuk tidak gemuk. Mereka memilih kebiasaan yang sehat, kebiasaan minum dan makan yang sehat. seperti minum teh tawar, banyak makan sayur dan buah. Mereka juga aktif bergerak, bukan memanjakan kakinya. Seharusnya kebiasaan-kebiasaan kecil yang sederhana ini juga dapat kita lkamikan.  Sekarang, obesitas juga sudah mengancam kita, penyakit terkait obesitas ini merupakan pembunuh utama kita…,  kenapa kita tidak memilih melkamikan hal yang sama? Warga China gemar melakukan olah raga.seperti yang terlihat sepanjang jalan setiap pagi. Bapak-bapak kelihatan asyik jogging di pinggir jalan khusus pejalan kaki. Setelah selesai melakukan senam pagi, bapak-bapak itu langsung menuju lokasi kerja mereka. Ternyata  mereka adalah pekerja bangunan. Para pekerja ini di wajibkan melakukan olah raga dulu sebelum memulai aktivitasnya. Hal serupa juga sering jumpai pada pekerja cleaning service di Hong Kong Polytechnic University.Tiap pagi dalam perjalanan menuju terminal bus, terlihat ibu-ibu petugas kebersihan di kampus itu, melakukan senam pagi secara berkelompok diiringi alunan musik tradisional China.Iramanya begitu menggugah naluri dan semangat untuk mengikutinya.Sangat antusias menonton aksi mereka. Ibu-ibu petugas kebersihan di Hong Kong Polytechnic University melakukan senam tiap pagi sebelum memulai aktifitas mereka. Pola hidup masyarakat Hong Kong yang sehat, seperti gemar berolah raga dan mengkonsumsi makanan sehat tanpa lemak, menurut saya pribadi adalah hal yang sangat positif untuk kita tiru.Setiap pagi, di sudut-sudut jalan, taman, pinggir-pinggir dermaga selalu saya jumpai sekumpulan orang-orang yang melakukan berbagai jenis olah raga.Sebut saja, Taichi, Wushu, Yoga, atau sekedar jogging.Kakek-kakek dan nenek-nenek yang rata-rata berumuran di atas 60 tahun berbondong-bondong menuju tempat-tempat yang sudah disediakan oleh pengelola apartemen untuk melakukan senam pagi.Jadi tak heran bila meilhat para manula yang sudah berusia lebih dari 70 tahun masih terlihat segar bugar. Tak hanya kamu manula saja, anak-anak dan beserta orang tua mereka juga selalu meluangkan waktu mereka untuk melakukan olah raga.Olah raga sudah menjadi keharusan di sini.Di Hongkong, tanda larangan merokok pertama adalah di luar pintu bandara internasional Hong Kong, ketika menunggu bis jemputan yang akan membawa rombongan ke hotel. Tanda larangan merokok bisa dilihat dimana-mana, dengan informasi denda yang cukup menakutkan. Walaupun pada akhirnya tidak semenakutkan yang dibayangkan. Di bandara, angkutan umum, MRT, pusat berbelanjaan, dan rumah makan banyak sekali ditemui. Bahkan, didalam taksi juga ada. Entah karena faktor ini atau masalah pola hidup orang-orang di Hong Kong, memang cukup jarang menjumpai orang merokok disembarang tempat.  Harga sekotak rokok yang saya beli adalah HK$ 45, atau sekitar Rp 50.000,–.  Walaupun mahal dan murah ini relatif, tapi jika dibandingkan dengan harga rokok di Indonesia, harga memang sangat jauh berbeda.
PENERAPAN “ON TIME”
Satu lagi kebiasaan di cina yang patut ditiru adalah penerapan disiplin terhadap waktu, seperti penjadwalan keberangkatan bus atau feery, meskipun penumpang hanya sedikit tetapi jika sudah jadwalnya untuk berangkat maka akan berangkat dengan kondisi yang ada saja. Satu lagi yang menarik. Walaupun modernisasi telah melanda negeri yang pernah disebut sebagai “negeri sepeda” itu, sepeda masih tetap populer di antara kaum remaja China. Di sana sebagian besar remaja masih memakai sepeda untuk ke sekolah. Sepeda mereka, tentu saja, bukan model kuno yang kita lihat di film-film China puluhan tahun lampau, melainkan sepeda modern yang lebih modis, hal ini jelas bedampak pada kesehatan.

Merokok pada tempatnya

Sebenarnya, aturan ini juga ada baiknya, karena untuk mendorong orang untuk merokok pada tempatnya, tidak sembarangan. Tau sendiri puntung rokok yang walaupun ukurannya kecil ini bisa menjadi pemandangan yang sangat mengganggu. Informasi dari pemandu yang ada disana mengatakan bahwa di Hong Kong merokok itu boleh, asal pada tempatnya. Dan, ternyata tempat yang dimaksud — selain smoking room — adalah tempat sampah yang cukup banyak tersedia dipinggir jalan.
Jadilah tempat sampah tersebut sebagai asbak raksasa. Tempat sampah ini juga bukan sembarang tempat sampah yang bisa dirusak. Tidak berarti bahwa tidak banyak orang Hong Kong yang merokok, tapi ada beberapa hal menarik yang saya lihat terkait dengan perokok di Hong Kong. Walaupun sudah ada tempat khusus merokok di pinggir jalan, tapi masih ada yang tetap merokok sambil berjalan walaupun jumlahnya sedikit. Jadi ada aturan, tapi tetap saja jumlahnya tidak banyak. Jarang melihat puntung rokok dipinggir jalan. Entah karena memang orang-orang tidak hobi membuang puntung rokok sembarangan, atau karena sudah dibersihkan oleh petugas kebersihan di malam hari.
Masa Kejayaan Komunis Mao Zedong Tahun 1949
Pada masa ini Cina sedang mengalami perang sipil dan perang dengan Jepang. Oleh karena itu fokus utama negara Cina adalah perang sehingga menyebabkan rendahnya produktivitas di bidang pertanian dan industri yang ditujukan konsumsi pangan nasional karena konsumsi pangan diprioritaskan untuk kebutuhan perang . Akibatnya kekurangan pangan menyebabkan berbagai penyakit epidemik di Cina. 1 dari 5 bayi meninggal pada tahun pertama setelah dilahirkan dan 1 dari 3 bayi meninggal sebelum berumur lima tahun. Rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya berada di Kota, sedangkan di desa tidak ada sistem pelayanan dan fasilitas kesehatan modern yang digunakan hanya sistem kesehatan tradisional Cina.
Pada Kongres Kesehatan Nasional ke-1, Mao Zedong mengusulkan empat acuan yang dijadikan sebagai ideologi dasar dalam pelayanan kesehatan. Empat hal tersebut yaitu:
1. Pelayanan kesehatan harus ditujukan untuk pekerja
2. Upaya kesehatan diprioritaskan terhadap upaya kesehatan preventif dibanding upaya kesehatan kuratif. Sejak pertengahan tahun 1960, pemerintah Cina telah mengupayakan peningkatan kesehatan melalui program sanitasi dalam mencegah berbagai penyakit seperti penyakit pes yang diakibatkan oleh lalat, nyamuk, serangga, dan tikus
3. Cina menerapkan sistem kesehatan modern dan tradisional
4. Peraturan pemerintah tentang kesehatan harus masif dan menyeluruh ke semua penduduk Cina. Dengan demikian peraturan ini bersifat top down. Misalnya, aturan pemerintah yang mewajibkan satu keluarga hanya mempunyai satu anak
Masa Revolusi Budaya Tahun 1965-1977
Sebagai orang nomor 1 di Cina pada waktu itu, Mao Zedong ingin melakukan penanaman nilai-nilai ideologi komunis kepada penduduk Cina melalui proses institusinalisasi atau yang dikenal dengan istilah revolusi budaya. Proses institusionalisasi tersebut dilakukan melaui kampanye politik dan represi sosial dengan cara kekerasan; oleh karena itu terjadi pembataian bagi penduduk Cina yang menentang komunisme. Bahkan sekolah dan sekolah kedokteran ditutup, penelitian medis dihentikan, dan pengurangan anggaran kesehatan. Menurut Mao hal tersebut dilakukan salah satunya karena sistem kesehatan yang ada terlalu mengarah ke barat yang pada saat itu sangat menentang komunisme.  
Masa Reformasi Cina Tahun 1980 Awal
Kematian Mao Zedong pada tahun 1976 membawa Cina ke arah modernisasi di dalam bidang pertanian, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Begitu juga dengan pendidikan medis dan penelitian medis.
 Masa Liberalisasi Cina Pertengahan Tahun 1980-sekarang
Walaupun telah terjadi transformasi ke arah pasar bebas yang mengindikasikan adanya privatisasi pada sistem pelayanan sosial dan publik. Namun, sistem kesehatan nasional Cina masih sama seperti masih menggunakan ideologi ekonomi sosialis yaitu pro terhadap penduduk desa dan harga pelayanan kesehatan yang murah.
Organisasi Sistem Pelayanan Kesehatan
Setiap provinsi di Cina diberikan otonomi untuk mengelola sistem kesehatannya sendiri yang difasilitatori oleh pemerintah lokal atau provinsi. Selama tahun 1970 dan awal tahun 1980 sistem pelayanan kesehatan pada penduduk desa berbasikan pada sistem pelayanan kesehatan kooperatif dimana menekankan kebutuhan pelayanan kesehatan dengan biaya yang sangat nurah atau tanpa biaya; dan sistem ini juga berlaku pada negara berkembang. Sistem tersebut terdiri dari 3 level utama:
1.    A production brigade health station. Sistem ini berada berada pada tingkat desa dan melibatkan penduduk desa sebagai tenaga kesehatannya. Penduduk desa yang terdiri dari 15.000 sampai 50.000 orang dibagi menjadi beberapa sub kelompok yang terdiri dari 1000 sampai 3000 berdsarkan kemampuan ekonomi dan setiap kelompok mempunyai health station. Health station ini terdiri dari tenaga kesehatan publik, dukun beranak, dan barefoot docter. Barefoot docter merupakan petani yang mendapat pendidikan dan pelatihan medis selama beberapa bulan, setelah mendapat pengetahuan medis dan keterampilan medis tersebut kemudian mereka kembali sub kekelompoknya untuk menjadi tenaga kesehatan yang menangani permasalahan kesehatan seperti mengatasi penyakit ringan, mengadakan imunisasi dan kontrol terhadap angka kelajiran, dan mendukung sanitasi.
2.    Klinik Kesehatan. Kepemilikan dan pengelolaan klinik kesehatan diselenggarakan oleh kelompok-kelompok tertentu. Tenaga kesehatan pada klinik kesehatan ini terdiri dari dokter dan suster yang bekerja penuh waktu yang menerapkan pengobatan tradisional Cina dan pengobatan barat. Klinik kesehatan ini ditujukan untuk menyediakan perawatan dasar dan operasi ringan.
3.    Rumah Sakit Negara. Kepemilikikan dan pengelolaan rumah sakit negara diselenggarakan oleh pemerintah pusat. Tenaga kesehatan pada rumah sakit negara terdiri dari dokter umum dan dokter spesialis yang bekerja penuh waktu. Rumah sakit negara yang menerapkan pengobatan medis modern ini menyediakan pelayanan kesehatan dan fasilitas yang kualitasnya baik.
Privatisasi ekonomi di Cina pada pertengahan tahun 1980 telah mengubah sistem pelayanan kesehatan di wilayah desa. Misalnya barefoot docter digantikan oleh dokter di pedesaan. Jika dahulu 90% wilayah desa di Cina menerapkan sistem pelayanan kesehatan kooperatif, kini hanya 10% saja.
Harga dan Biaya Pelayanan
Pelayanan kesehatan di desa kini telah beralih menjadi sistem pelayanan kesehatan yang memerlukan biaya. Petani sekarang membayar dokter di desa, biaya berobat tidak lagi ditanggung oleh pemerintah. Sedangkan di wilayah kota, banyak perusahaan menyediakan klinik dan rumah sakit yang didirikan dari laba perusahaan dan ditujukan khusus untuk pekerja perusahaan tersebut. Sama seperti perusahaan, negara juga mendirikan rumah sakit degan tujuan mencari pendapatan dari produksi ekonomi. Namun rumah sakit milik negara tersebut ditujukan untuk pegawai pemerintah, militer, dan pelajar.
Pendidikan Medis dan Pelatihan Medis
Cina menawarkan dua tipe sekolah medis: sekolah dasar dalam jangka waktu 5-8 tahun, pelatihan lanjutan bagi tenaga medis yang ingin bekerja di rumah sakit kota, dan program 3 tahun bagi tenaga medis yang ingin praktek di wilayah desa. Kurikulum sekolah medis di Cina mengajarkan pengetahuan kesehatan modern dan juga pengetahuan kesehatan tradisional.
Performa Sistem
Masalah kesehatan utama di China sama dengan di negara industri lainnya yaitu penyakit jantung dan kanker. Seperti di negara industri lainnya pencemaran limbah industri memyebabkan timbulnya gangguan kesehatan. Sekitar 70% dari 5 juta ton air di Shanghai tercemar limbah buangan industri setiap harinya, hal tersebut menyebabkan gangguan kesehatan pada anak yang bermain dan mandi di sungai dan juga meyebabkan kematian binatang di sungai. Angka harapan hidup di China adalah 68 tahun. Sementara itu tenaga medis Cina kurang terampil dibanding negara industri lainnya, begitu juga dengan kurangnya teknologi di bidang kesehatan tidak seperti di Amerika. Secara keseluruhan Cina mengeluarkan sekitar 2-3 persen dari Produk Domestik Bruto untuk anggaran pelayanan kesehatan, angka tersebut termasuk tinggi bagi negara berkembang tetapi rendah bagi negara industri.
Perkembangan Pelayanan Kesehatan Saat Ini
Sejak tidak diterapkan lagi sistem pelayanan kesehatan kooperatif maka mengakibatkan dampak negatif bagi kesehatan penduduk Cina. Penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan presentase populasi di desa yang tidak menerima imunisasi dasar, sanitasi yang buruk, dan peralatan medis yang tidak steril (misalnya jarum akupuntur), hal ini terjadi terutama di wilayah desa. Oleh karena itu untuk mengatasi hal tersebut, saat ini pemerintah kembali menerapkan sistem pelayanan kesehatan kooperatif di wilayah desa. Namun beberapa wilayah di Cina tidak menerima akses yang sama terhadap pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah.

KEKURANGAN DAN KELEBIHAN PENGOBATAN HERBAL


Banyak keuntungan dan kelebihan yang diberikan obat herbal atau jamu. Sebelum mengobati diri sendiri dengan herbal atau mencari nasehat dari herbalist berkualitas atau naturopath, yang harus Anda pertimbangkan adalah kelebihan dan kekurangan jamu. Obat herbal sebagian besar masih belum terbukti tidak ilmiah. Walaupun sejarah obat herbal menyediakam beberapa dekade, kadang-kadang abad, informasi anekdot, kajian ilmiah obat herbal masih dalam pertumbuhan. Departemen Pusat Pelayanan Kesehatan dan Manusia Gratis dan Obat Alternatif Amerika Serikat (The U.S. Department of Health and Human Service’s National Center for Complimentary and Alternative Medicine (NCCAM)) hanya beroperasi sejak 1992. Dibandingkan dengan Federal Food and Drug Administration (FDA) yang telah berdiri lebih dari 100 tahun yang lalu, NCCAM masih dalam pertumbuhan dan hanya memulai untuk menggores permukaan penellitian ilmiah.
Walapun kritik obat herbal di antara arus utama pakar obat-obatan, sangat bijaksana untuk mengingat bahwa banyak obat-obatan yang umum yang kita gunakan berasal dari sumber tanaman. Ilmuwan memperoleh aspirin asli dari kulit pohon willow; herbalis menetapkan willow putih untuk sakit kepala dan pengontrol sakit. Digitalis, obat yang diresepkan untuk kondisi jantung tertentu, berasal dari ekstrak bunga foxglove yang berpotensi beracun. Memang benar bahwa produsen suplemen herbal sering membuat klaim berani atau kasar, kritik seharusnya tidak terlalu cepat menolak obat herbal sebagai hasil perdukunan. Berikut merupakan beberapa pro dan kontra obat herbal.
Keuntungan
Keuntungan menggunakan obat herbal sangat banyak. Obat herbal cenderung lebih efektif untuk keluhan kesehatan jangka lama yang tidak merespon baik terhadap obat tradisional. Herbal biasanya memiliki efek samping lebih banyak, dan mungkin lebih aman untuk digunakan lebih sering lagi. Contoh dapat dilihat pada herbal dan pengobatan alternatif yang digunakan untuk menyembuhkan radang sendi. Vioxx, resep obat yang terkenal yang digunakan untuk mengobati radang sendi, dipanggil kembali karena peningkatan resiko komplikasi kardiovaskular. Pengobatan alternatif untuk radang sendi di lain pihak memiliki beberapa efek samping. Pengaturan diet untuk menghilangkan sayuran dari keluarga, mengurangi konsumsi gula putih, dan menambahkan herbal sederhana pada diet memiliki beberapa efek samping. Kebanyakan obat herbal dapat ditoleransi oleh pasien karena konsekuensi yang tidak diinginkan lebih sedikit dibanding obat farmasi. Keuntungan lain dari obat herbal adalah biaya. Herbal berbiaya rendah dibanding dengan obat resep. Penelitian, pengujian, dan pemasaran menambahkan biaya yang dipertimbangkan untuk obat resep. Herbal cenderung tidak mahal dibanding obat farmasi. Keuntungan lainnya adalah ketersediaan herbal tersebut. Herbal tersedia tanpa resep, dan beberapa herbal sederhana seperti peppermint dan chamomile, dapat tumbuh di rumah. Di beberapa bagian daerah terkecil di dunia, herbal merupakan pengobatan satu-satunya yang tersedia di mayoritas masyarakat. Banyak yang menemukan kemudahan dari ketersediaan herbal.
Kekurangan
Herbal tidak mungkin tanpa kekurangan. Secara tiba-tiba, penyakit serius, obat utama masih menjadi pilihan. Herbalis tidak dapat mengobati trauma serius seperti patah kaki, tidak juga menyembuhkan radang usus buntu atau serangan jantung seefektif dokter yang menggunakan pengujian diagnosis modern, operasi, dan obat-obatan. Ilmu kedokteran modern mengobati penyakit tiba-tiba dan kecelakaan lebih efektif dibanding herbal atau pengobatan alternatif lainnya. Kelemahan yang lain adalah risiko nyata apanila melakukan pengobatan herbal sendiri karena ketidaktahuan dosis.  Sementara pihak lain dapat berargumentasi bahwa hal yang sama dapat terjadi pada obat-obatan, seperti kecelakaan overdosis obat flu, banyak herbal yang tidak memiliki instruksi atau sisipan paket. Ada risiko yang sangat nyata pada overdosis. Pemanenan herbal di alam liar beresiko, jika tidak nekat, beberapa orang mencoba mengidentifikasi dan mengambil herbal liar. Mereka menjalankan risiko besar untuk meracuni tubuh mereka sendiri jika mereka tidak mengidentifikasi herbal secara benar. Atau jika mereka menggunakan bagian tanaman yang salah. Pengobatan herbal dapat berinteraksi dengan obat. Hampir semua herbal memiliki peringatan yang sama, dan banyak, seperti tumbuhan yang digunakan untuk anxiety seperti Valerian dan St. John’s Wort, dapat interaksi dengan resep obat seperti antidepresi. Sangat penting untuk mendiskusikan dengan dokter Anda mengenai herbal dan obat lainnya. Karena produk herbal tidak diatur secara ketat, konsumen juga beresiko karena membeli herbal dengan kualitas rendah. Kualitas produk herbal dapat berbeda antara merek atau produsen. Hal ini mempersulit mengatur dosis herbal. So, gunakan herbal sesuai dengan anjuran dokter.

No comments: