Ilmu Administrasi dari Sudut
Pandang Kesehatan
(Refleksi Dalam Rangka HKN 2012)
By. Sriyanti Ambar, SKM, M.Kes
(Alumni PPS Unhas Konsentrasi
Administrasi dan Kebijakan Kesehatan)
======================================================
Penanganan kesehatan masyarakat selama
ini cenderung mengesampingkan ilmu administrasi sebagai salah satu aspek vital
pendukung pembangunan bidang kesehatan. Penanganan kesehatan masih monopoli
wilayah medis, yang ditandai masih minimnya dukungan kebijakan terhadap
pengembangan ilmu administrasi kesehatan secara umum.
Saat ini, seiring perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi terjadi pergeseran paradigma dalam ilmu administrasi, termasuk administrasi di bidang
kesehatan. Bila semula hanya berorientasi pada pelaksanaan pekerjaan
ketatausahaan, kini berkembang menjadi cabang ilmu tersendiri. Selain itu, administrasi
kini tak lagi hanya berupa
lembaran-lembaran kertas dan perangkatnya, seperti mesin tik, komputer, arsip
surat (office work), tetapi lebih dari itu adalah SDM, biaya dan lain sebagainya
sebagai perangkat utama dalam ilmu administrasi modern.
Dari sudut pandang kesehatan, ilmu
administrasi berorientasi pada penyelenggaraan pelayanan kesehatan secara
efisien yang dikenal dengan istilah administrasi kesehatan. Secara umum administrasi
dipahami sebagai kegiatan kerjasama secara rasional yang tercermin pada
pengelompokan kegiatan menurut fungsinya.
George R. Terry mengatakan, administrasi
adalah upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan mempergunakan orang
lain. Dengan demikian, administrasi kesehatan merupakan suatu proses pencapaian
tujuan dalam organisasi kesehatan, yang melibatkan pangambil kebijakan dengan
menggunakan fungsi-fungsi administrasi sebagai perangkat atau alat mendapatkan
pelayanan kesehatan secara efektif dan efisien.
Sebagai contoh, dalam suatu
institusi kesehatan yakni rumah sakit, pekerjaan administrasi kesehatan dapat
ditemukan di bagian perkantoran (ketatausahaan, perencanaan, keuangan) dan
semua instalasi (pelayanan dan penunjang) dan pelaku administrasi kesehatan
disebut dengan administrator kesehatan.
Bagaimana peranan administrator
kesehatan di rumah sakit? Sama pekerjaan administrasi secara umum, administrasi
kesehatan di rumah sakit dalam melaksanakan fungsinya juga mengikuti pola-pola
umum ilmu administrasi, yakni penerapan ilmu manajemen secara ketat, yakni perencanaan
(planning) pengorganisasian (organizing) pelaksanaan (implementing), dan pengawasan
(controlling) serta penilaian (evaluating).
Perencanaan meliputi sumber
(resources): SDM, modal dan sumber alamiah seperti tenaga (staf). Juga
perencanaan anggaran (biaya), sarana (alat), dan metode (teknik), serta
pemasaran (market). Sementara pengorganisasian meliputi penyusunan dan
pengaturan staf, biaya, alat, metode dan market. Selanjutnya, pelaksanaan yakni
bagaimana mengarahkan, mengkoordinasi dan menggerakkan sumber-sumber yang ada,
dan kontroling yakni bagaimana mengawasi pelaksanaan sumber-sumber yang ada.
Prof. Dr. Indar, SH, MPH, Guru
Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, mengatakan, posisi
administrasi dapat berada lebih rendah dari manajemen ketika pekerjaan
administrasi bermuara pada pelaksanaan kebijakan/keputusan yang telah ada.
Namun sebaliknya, posisi
administrasi kata dia, dapat berada lebih tinggi dari manajemen ketika
pekerjaan administrasi dijadikan sebagai seni manajemen, atau suatu upaya dan
proses dalam pengambilan kebijakan/keputusan untuk mengatur dan mengelola hal
yang berkaitan dengan skilled dan
unskilled, working capital, serta modal
tidak bergerak (fixed capital).
Uraian tersebut mendeskripsikan
peranan administrator kesehatan di institusi kesehatan seperti rumah sakit
tidak hanya terbatas pada pelaksanaan ketatausahaan dan office work, tetapi
lebih kepada fungsi administrasi yang diidentikkan dengan fungsi manajemen. Administrasi dan manajemen adalah kesatuan
yang saling bersinergi dan saling melengkapi. Administrasi tanpa manajemen akan
pincang, sebaliknya manajemen tanpa administrasi akan amburadul.
No comments:
Post a Comment